Wijaya Kusuma Subroto lahir di Bandung. Bapaknya (alm) dulu bekerja di Pos dan Giro terakhir menjadi salah satu Direksi disitu dan Ibunya bekerja sebagai Dosen di Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran dan UNJANI Bandung di fakultas Kedokteran.
Jaya begitu biasanya di panggil, Terakhir bekerja di MNC Group Sebagai Corporate Secretary MNC Group dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Secretary, Legal and Development Inews TV dan memulai di MNC group pada tahun 2007 sebagai Corporate Secretary, PR & Legal di PT Cipta TPI (MNCTV).
Pernah menjadi Legal, Procurement and General Affairs Senior Manager PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (2006), Legal Manager PT Pasifik Satelit Nusantara (2000-2006), Legal Department Manager PT Pramindo Ikat Nusantara (1996-1999), dan Legal and Land Affairs Department Head Pertamina Refinery Project (1990-1996). Beliau meraih gelar Sarjana Hukum dan menyelesaikan pendidikan Magister Manajemen dari Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 2007.
Wijaya Kusuma juga memiliki beberapa usaha dibidang Kesehatan Dan Keselamatan Kerja dengan nama ORDtraining.com usaha dibidang perparkiran dengan nama safeparking.com kemudian export hasil laut serta buah buahan dengan branding jbfresh.co , lawfirm dengan para sahabatnya dengan nama subroto and partners (subrotolaw.com) dan legalitasku.id dan yang paling terakhir adalah trader batubara dengan nama PT ORD Cipta Kreasi serta bisnis transportasi.
Dia sangat suka pertualang baik roda dua dan roda empat, pendiri IOF ini juga pengurus IMI, sudah cukup memakan asam garam kegiatan otomotif. Dimulai dari tahun 1978 saat itu pertama kali dia bisa mengemudi dengan menggunakan landrover. Lanjut 1980 saat kelas 1 SMP mencoba grasstrack di pacuan kuda pulomas hanya sebentar, kemudian 1984 pertama kali ikut event otomotif greensand Rally dengan menggunakan Honda Civic, dan berlanjut hingga 1987 dimana sering ikut sprint rally menggunakan Toyota Kijang 2TG dan Nissan B310 L20. hanya dua tahun lalu ia berhenti sejenak dan bekerja di PERTAMINA. Tuntutan pekerjaan yang mengharuskannya ke lapangan pengeboran minyak, membuatnya memulai lagi kegiatan otomotif pada tahun 1990, Offroad menjadi pilihannya, pertama kali ikut serta di Sentul Offroad yang digagas oleh Moko Karsono, berlanjut dengan kejurnas speed offroad dan adventure offroad (Java Challenge, Diplomat Challenge of Indonesia hingga tahun 2005). Tahun 2000 juga diselingi dengan main motor sampai akhirnya membuka bengkel dan showroom motor dengan nama downeydirtbikes.com hingga tahun 2006, Pernah kecelakaan membuat tulang bahu dan tangan patah membuatnya absen dari dunia otomotif. Namun kecintaannya pada otomotif tetap membara dan mulai tahun 2010 dialihkan dengan menjalani touring nusantara dan manca negara, Mulai dari Kalimantan, Sumatera Jawa hingga flores sudah dijelajahinya. Kemudian touring mancanegara mulai dari Himalaya dari sisi Nepal, Himalaya dari sisi India Manali hingga Leh di Ladakh. Kemudian riding di Jepang Tokyo Osaka, riding ke Eropa Barat mulai dari Amsterdam hingga Milan, kemudian ke Eropa Timur dari Milan hingga Podgorica di Montenegro.
Tahun lalu (2019) Jaya absen touring dan mengalihkannya ke Offroad Rally, dia ikut Asia Cross Country Rally yang di selenggarakan di Thailand dan Finish di Nay Pyi Thaw di Myanmar. Sepulangnya dari AXCR dia ikut full series kejurnas Sprint Rally dan tergabung dalam suzukimotorsport team selalu juara.
Tahun 2020, dunia otomotif terkena imbasnya dan tahun ini adalah tahun merenung, tidak ada kegiatan otomotif diselenggarakan karena adanya pandemik covid, Waktu senggang dirumah dimanfaatkan dengan menonton Youtube Channel yang menceritakan tentang overlander yang melanglang buana dengan motor.
Akhirnya saya mempersiapkan motor Versys 250 X untuk petualangan saya nanti tahun 2021. Memang motor versys 250 ini tenaganya kurang dibandingkan dengan KTM 1290 atau Versys 650, tapi banyak keunggulannya seperti hemat BBM, durabilitasnya yang tinggi, Backbone fram motor ini didesign tahan guncangan sehingga memiliki kapabilitas menghadapi jalan tidak berasal lebih baik dari pada motor lainnya. Suspensi yang panjang (Long Travel) membuatnya siap melahap jalan bumpy dan berlubang. Ukuran pelek 19 dan 17 menjadikan motor ini dengan type dual purpose.
Stephen Langitan juga menggunakan motor saat lintas benua. Disamping itu biaya Carnet tentunya lebih murah dibandingkan dengan motor besar lainnya. Stephen ini yang menginspirasi saya untuk keliling dunia